Sunday, December 16, 2012

Trabecula Septomarginalis

Trabecula Septomarginalis atau yang biasa disebut Moderate band? Bukan itu maksudnya :) Trabecula Septomarginalis disini adalah nama kelompok, kelompok 22 pengaderan di FK UA :)

Member :
Feby Andika Firdausi
Luqman Hakim Andira
Rizqy Tafinna Lazuardi
Sirly Nabireta M. G.
M. Andhika Perkasa
Dea Volensia
Cindy E. Simanjuntak
Herdina Ramadhani
Trivani Yusuf Rawit
Khusnul Isfatin C.
Afrilia Idhal Hanak
Wulan Yuni W. I.
Irwan Adi Nugroho
Dendri
Laili Rizqi A. M.
Luluk Putri Purnamasari
Dwi Aprillia
Anggi Sintia K. S.
Bang Haji Abu Rizal Amin

Endorfin : Mas Munir, Mbak Silvia, Mas Yufi
Adrenalin : Mas Iqbal
Medulla : Mbak Emma

Nggak mau ngomong banyak-banyak sih, biarkan foto yang berbicara :)
Well, hello memories :)





Saturday, October 6, 2012

Pengabdian Masyarakat 2012

Bermula dari :

"Kami siap mengabdi kepada negeri. Dengan mengedepankan esensi, aksi, dan peduli. Lebih dari sekedar tradisi. Mengintegrasikan bersama dengan sepenuh hati. Keluar dari zona nyaman memperjuangkan mimpi. Creating our own mainstream to be outstanding"

-Pengabdian Masyarakat BEM KM FKUA-


Beranggotakan 8 orang biasa saja yang ingin terus belajar agar lebih baik ke depannya :
Andityo Sidohutomo (Kepala Departemen)
Indri Kartika Sari
Siti Fatimah
M Afif Shofwan F
Kahar Muzakir
Shafira Meidyana
Denny Koesumarini
Feby Andika Firdausi

Pengmas, kurang mbak I'im

Identik dengan pemecokan dan kekempusan, tapi kami survive hingga sekarang. Banyak sekali cerita yang menyertai kekempusan kami selama beberapa bulan ini. Hingga kini, terbentuk 3 program kerja yang InsyaAllah akan sustainable hingga ke depan.
FKUA Peduli. Rumah Bermain & Belajar. Gerakan Kampus Hijau.

Pada pertengahan bulan Oktober ini, kami kedatangan 5 orang staff magang yang kami harapkan bisa beradaptasi disini dan meneruskan jejak yang telah kami buat sebelumnya :)
5 orang tersebut adalah :
Shabrina Avi Wulandari
Syafrian Kamal
Rainy Aru Puspa Jenar
Fiestyo Annisa S
Basitha Ellabiba

Semoga mereka kelak bisa menjadi penerus yang lebih baik daripada kami, dalam segala arti :)

What next? 2 bulan tersisa!

Thursday, February 16, 2012

The Ultimate Horse Ever!

Alasan nulis blog kali ini... Ngg, gak tau kenapa tiba-tiba terserang virus Malarindu Tropikangen sama anak-anak Unicorn (nama kelasku waktu SMA). Kelas yang rame, penuh dengan cecunguk-cecunguk autis yang gak bisa diem dan heboh di setiap harinya.

My "Family"
Anggota kelasku mulai dari Vivin, Uni', Akbar, Amel, Andika, Anisa, Bahawan, Bayu, David, Ikang, Gerda, Oky, Tante, Ichatika, Kevin, Mega, Mbah, Onky, Ndoweh, Nana, Novita, Gita', Putri, Odit, Abdel, Anter, Tika, Lalak, Shiela, Silvi, Tito, Vesti, Tsa, Wahyudi, Rani, dan 3 anak yang akhirnya memilih jalan akselerasi (Ervandy, Andini, Kimba)
Gak kerasa lho sekarang uda pisah sama kalian, kalo diinget-inget gimana dulu awal-awal ketemu, gimana asal-usul lahirnya nama kelas yang selalu kita banggakan..

Kelas X pakai Pegasus, Kelas XI Rapidash, dan Kelas XII Unicorn
P_9asus : Pasukan Gaul Sepuluh Songo
Rapidash : Rombongan Arek P-9 Dahsyat
Unicorn : United Corporation Nine

Sebenernya dulu gak punya alasan khusus sih kenapa kelas kami dinamakan jenis-jenis kuda, tapi waktu kami kelas XII, ada sesuatu yang terpikirkan dari ketiga nama tersebut.
Pertama, kenapa harus kuda? Karena kelas kami bener-bener liar dan binal seperti kuda. Gak bisa berhenti gerak, selalu ada aja hal-hal autis yang dilakukan bareng-bareng ^^

Terus, kenapa pegasus waktu kelas X? Karena pegasus disini memiliki sayap, dimana pegasus ini terbang melayang dengan sayapnya. Itulah keadaan kami saat itu, terbang seperti pegasus, melihat-lihat sekitar dan belum memiliki tujuan hidup yang jelas. Keadaan bahagia karena baru masuk SMA, dan mulai melihat sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sayap (Wing) disini merupakan suatu analogi kalau kita sudah mulai terbang mengarungi dunia yang lebih luas.

Pegasus and its "Wing"
Rapidash waktu kelas XI juga mencerminkan keadaan kami. Rapidash ini pokemon kuda yang dikelilingi api di sekitar tubuhnya. Saat kelas XI, semangat kami dalam mengarungi masa-masa indah ini bagaikan api yang membara dari tubuh Rapidash. Api (Flame) yang berkobar, menunjukkan tentang semangat persahabatan kami yang semakin kuat dan tidak akan pernah padam. Api semangat yang timbul karena kami sudah saling mengenal satu sama lain dimana banyak pengalaman-pengalaman bodoh maupun prestasi yang kami torehkan bersama :)

Rapidash and its "Flame"
Terakhir, Unicorn saat kelas XII, ini benar-benar tepat sasaran. Unicorn merupakan kuda yang kelihatan kalem dan memiliki tanduk yang panjang. Hal ini sesuai dengan kami, Unicorn yang sedikit kalem menunjukkan bahwa keliaran kami mulai sedikit berkurang dikarenakan kami harus belajar supaya diterima di Perguruan Tinggi yang kami inginkan. Tanduk (Horn) disini dianalogikan sebagai suatu tujuan yang lurus dan mengerucut, dimana kami akhirnya memiliki suatu tujuan yang pasti dan kita akan terus berusaha menggapainya.
Unicorn and its "Horn"

Yaaa, walaupun sekarang kita sudah mencar sendiri-sendiri, tapi ingatlah kawan, dengan bermodalkan Wing of Pegasus, Flame of Rapidash, dan Horn of Unicorn, kita pasti bisa menggapai cita-cita kita masing-masing.  We are The Ultimate Horse Ever!

Oya, jangan lupa, 10 tahun setelah lulus SMA, artinya sekitar Juli 2021, kita nikah masal di Gelora Bung Karno lho, ingat janji kita bersama ^^

Monday, February 6, 2012

Me and Joer-V

Sebenernya ini masa lalu sih, tapi pengen banget ngepost ini buat ngenang bagaimana masa-masa yang pernah aku lalui sama Joer-V.

Joer-V atau Jurnalistik Lima adalah SS Kejurnalistikan di SMAN 5 Surabaya. Jadi semacam lembaga persnya Smala lah. Yang paling asik tuh slogannya : "crews are totally cool".

Awal-awal masuk Smala dan waktu masih sibuk dengan cheerliar ini, gak tau kenapa kok tiba-tiba pengen aja masuk Joer-V ini. Padahal sejak dari jaman dulu aku bener-bener gak bisa nulis artikel maupun foto-foto. Awalnya sih tertarik karena lihat Pinnya *ups bongkar rahasia* *pasti dimarahin kalau ketahuan senior*. Sempet ragu juga sih ikut ekskul ini, populasi cowok waktu ikut TM (Technical Meeting) untuk daftar sebagai anggota aja minim banget, gak sampek 5 (dan ceweknya 30an). Tapi gak tau kenapa, akhirnya hatiku memantapkan diri untuk tetep ikut Joer-V. Akhirnya aku mengajak beberapa teman cowok (biar gak jadi yang paling ganteng di Joer-V) dan Alhamdulillah ada dua orang yang terkena rayuan mautku. Dua orang itu adalah Bayu Fajar Islami si ababil dan Mochammad Onky si Cino *rasis*. 


Ini nih logo buat pin Joer-V. Keren kaan?

Kami bertiga berjuang bersama sebagai Trio Cowok Joer-V dengan modal yang apa adanya untuk masuk Joer-V. Beruntung bagi kami, teman-teman cewek yang mau ikut Joer-V ternyata baik bangeeeett, mereka mau bantuin kami dalam ngelakuin tugas-tugas yang diberikan sebelum diklat. Oya, syarat buat masuk Joer-V ini adalah ngikutin proses mulai dari pra-diklat hingga Diklat (Pendidikan dan Pelatihan). Proses pra diklat ini gak gampang lho, kita disuruh bikin Mading *aku lupa namanya --* sama minta tanda tangan+kesan+saran dari para senior. Tapi semuanya mudah kalau dikerjakan bersama ^^

Oya, awal-awal ini juga ada Buber (Buka Bersama). Acaranya diadain di rumah Dina Tsuroyya. Banyak senior yang gak dateng tapi, konsumnya sisa banyak -- Dan ini pertama kalinya aku sama Bayu ngimamin sholat Tarawih sama cewek2 bejibun, grogi tauk, kami berdua banyak yang salah, tapi parahan Bayu, Al Fiil aja gak apal -___- 

Akhirnya saat-saat menentukan, Diklat itu pun tiba :O Wah, lupa proses lengkapnya. Seingetku awal-awal itu cek barang trus rektorika. Abis gitu ada workshop-workshop gitu. Malamnya itu yang paling mengasyikkan, kita sejenis jurit malam menelusuri Smala yang terkenal angker, hohoho. Disini banyak banget pengetahuan yang kami dapatkan. Selain itu, banyak juga hal-hal konyol yang terjadi. Waktu Diklat ini tiap ketemu senior kita diwajibkan memberi salam "Dik Jur Lima!" sampai senior kita membalas "SMALAPERS". Nah kejadiannya itu waktu itu ada panitia rekrutan, Mas Himas namanya. Waktu kami memberi salam, eh dia hanya menjawab "Smala!". Kontan saja kami diam disana. Mas Himas yang bingung tiba-tiba nyeletuk "perss". Pengen ketawa sih, tapi nanti dimarahi --a Trus konyolnya lagi, kelompokku gak ada angin gak ada hujan nyimpulin suatu "clue" yang berbunyi "semakin kunaiki anak tangga semakin besar bilanganku" dengan menganggap itu kelas ipa9 yang masih ada undak-undakannya. Mereka gak tau kalau kelas itu kelas yang paling angker seantero Smala. Mereka langsung masuk dan ngobok-ngobok isi kelas. Aku yang tahu kalau di kelas itu uda pernah ada kejadian nyeremin, diem aja di luar. Panitianya aja emang gak ada yang berani nyentuh kelas ini, eh mereka kok berani-beraninya. Abis mereka ngobok-ngobok kelas, aku langsung ngomong sama mereka kalau kelas itu banyak penghuninya. Kontan aja mereka para cewek-cewek langsung kaget dan shock. Untung gak ada yang pingsan --

Jurit malam selesai, pagi harinya disuruh bikin koran 1 halaman. Wih, berat banget tugas kali ini, waktunya singkat banget. Semua kelompok gak ada yang berhasil nyelesai'in. Dan seperti yang sudah bisa diperkirakan, kami kena marah. Setelah itu kami disuruh mencari kartu pers kami di area koridor Smala (Kalau lulus Diklat itu dapet kartu pers). Akhirnya setelah mengalami masa-masa yang tidak bisa diceritakan dalam proses mendapatkan kartu pers ini, kami resmi jadi anggota Joer-V! Seneng banget rasanya, jadi bagian keluarga Jurnalistik Lima :) Dan aku gak tau kenapa jadi anggota Pubdok, yey!

Ini kartu persku, burem yah? Emang aslinya juga udah burem --

Aku Sebagai Pubdok padahal gak punya Kamera ^^

Ohya, dalam masa-masa itu juga ada masa-masa pembuatan mading. Kami, dibagi menjadi 3 Tim, sebagai Mading 2D, 3D, dan Gerak dalam mengikuti Deteksi Convention. Aku ikut mading 2D, dengan ketua mbak Ika Febriana. Wah, nyenengin banget deh prosesnya, ada banyak canda tawa dan duka bersama. Masih inget waktu dimarahin mbak Su (panggilan mbak Ika *Sutet* karena beliau tinggi banget) gara-gara salah beli cat. Mbak su gak tau aku beli cat itu sampek kecelakaan jatuh dari motor, tapi pas di Smala langsung dimarahin gara-gara catnya salah, padahal aku kan gak diberitahu juga merk catnya apa. Aku sakit ati, asli ini, sampek nangis, hahaha :)) Trus pas bikin mading di rumah mbak Lintang, uuuu, sampek malem banget itu. Beli makannya di rungkut, sekalian ngeprint sama mbak Vivi (jauh amat). Trus beli gabus sama Dewi NZ, dibawa pake motor dari Smala ke rumahnya mbak Vivi di Rungkut, gila capek banget tuh nyetir dari Smala ke Rungkut cuman pake satu tangan, bawa gabus yang kalo kena angin pingin terbang aja. Hampir satu jam -____- Trus pas di rumah mbak Vivi malah jadi babysitter adiknya yang homo banget nih kayaknya, masak dibonceng pake motor eh dia nyabuknya kenceng amat, mana goyang-goyang lagi. Dasar anak kecil jaman sekarang --

Trus masa-masa waktu madingnya udah jadi juga gak kalah seru. Kami finishing mading di rumah mbak Icha, seneng banget waktu itu, ngerjain rame-rame sama anak-anak Joer-V. Mading 2D kami bentuknya seperti TV yang bisa diputar-putar isinya (walaupun jadinya gak sesuai yang kami harapkan, tapi kami senang). Trus malemnya kami ngirim ke PTC, pake pikep! Hati-hati banget tuh pas ngirimnya. Dan akhirnya pukul 12 malem sampek sana, finishing dikit lagi di PTC, dan pulang jam 3 pagi dengan keadaan nanti paginya harus sekolah. Capeeeeekkk. Oiya, kami juga dapet kartu peserta mading lho.

Ini kartu Mading 2Dku :D

Pas DetConnya udah mulai, kita bikin siasat supaya mading kita dapet dukungan terbanyak, dan akhirnya kami beli suvenir biar orang-orang yang dateng mau "nyumbang" tiketnya buat mading kami. Seru banget deh pokoknya, apalagi pas aku kesana hujan-hujan sama si Dewi NZ. Mati kedinginan pek, suhunya gak nguati -___- Trus pas DetCon udah selesai, kan ada pengumuman pemenangnya, Alhamdulillah deh mading 3D sama Geraknya menang. Walaupun gak menang apa-apa, tapi mading 2D ini udah bikin seneng kok ^^ Trus pas pulang, nah ini yang konyol, jam 1 malem bawa mading gerak naik motor sama mbak Ditya dari PTC ke Rungkut. Tahu gak bentuk mading gerak kami saat itu? KEPALA SADAKO! Sejenis itulah. Malu banget dilihatin orang-orang waktu itu, apalagi kalo di lampu merah. Mereka pasti ngeliatin kita sambil mikir "ngapain tuh orang bawa-bawa kepala malem-malem gini? Ada lampunya juga" Wah, malu pol deh pokoknya.

Perjuangan kami di Joer-V gak berhenti begitu aja, kami masih harus menjalani satu proses lagi, yaitu Pemantapan. Disini kami dilatih agar kami bisa menjadi penerus bagi Joer-V ini ke depannya. Pra pemantapan, kami disuruh membuat mading 3D seadanya. Kami juga dilatih di Kebun Bibit Surabaya. Namun, yang paling seru adalah saat kami disuruh membuat majalah dengan bertemakan Wisata Bahari Lamongan. Disanalah kami melakukan pemantapan. Seru banget gak sih, disuruh bikin artikel di WBL sambil seneng-seneng ^^ Aku aja malah bawa gitar :)) Dan akhirnya semua kelompok berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Kita sudah siap menjadi senior di Joer-V :D


Aku malah bawa gitar kan :))
Aku ngapain itu -___-

Masa-masa menjadi senior Joer-V telah tiba, regenerasi PU (Pemimpin Umum) Joer-V dari mbak Ika Febriana menjadi Katya Canakya :D Aku, Bayu, Onky padahal udah nyalonin jadi PU,PP (Pemimpin Perusahaan) , sama PR (Pemimpin Redaksional), tapi gagal, girl power beat us ._. Dan akhirnya junior kami pun harus mengalami apa yang pernah kami alami sebelum menjadi anggota Joer-V. Sayang sekali aku gak bisa ikut Diklat gara-gara kecelakaan -____- H-1 Diklat malah tabrakan sama orang, padahal udah siap semuanya, apes -___-

Mading DetCon pun bergulir, gak tau kenapa anak-anak ini pada setres atau pasrah, aku dijadikan ketua Mading 2D. Sebuah tanggung jawab yang tidak gampang. Dan akhirnya perjuangan pembuatan Mading 2D ini berlangsung. Tapi, aku ngerasa gagal jadi ketua mading 2D nih, maaf buat para anggota yang sering aku telantarkan ya, saya memang tidak bertanggung jawab *nangis garuk-garuk tanah*. Walaupun begitu, mading 2D kami selesai. Bentuknya rumah, ada tulisan Welcome Home dan ada LED putih gaul keren lucu unyu buangeeeeet yang harganya mahal. Dan LED ini masih bersamaku hingga saat ini, menjadi penerang di kala galau *lebay banget sih*.

LED putih yang kereeeeeen, \(^o^)/


Waktu terus bergulir hingga pemantapan para junior. Yang lucu itu waktu aku ngoreksi artikel mereka tentang apa ya aku lupa. Aku ngoreksi ini di Taman Prestasi (karena waktu itu pemantapannya disana). Wah, lucu banget ternyata adik-adikku ini, bikin artikel tapi isinya ada curhat-curhatannya. Langsung aja tak lingkari buesar di artikelnya trus aku kasi tulisan, "dek, jangan curhat yaa". Dari sini kami nyimpulin kalau angkatan bawahku ini masih ada kendala dalam hal tulis-menulis. Padahal pubdoknya uda keren-keren lho, suer! :D

Yah begitulah akhirnya, akhirnya mereka berhasil jadi senior dan kami mengundurkan diri karena sudah kelas 3, sudah tua, sudah waktunya belajar. Tapi aku masih nyempetin lihat diklat mereka lho. Waktu masih kelas 3 itu malah ikut marah-marah pas diklat. Juniorku lemes banget pressingnya, alhasil aku Onky Dame Rery Uni' ikut marah-marah. Asiiiikkk ^^

Nah pas udah kuliah ini pun, aku masih nyempetin buat ikut buber dan lihat diklat adik-adiknya yang masih baru, bahkan nginep. Tapi jujur sih, kami para alumni yang dateng waktu itu (aku Onky Rery Dame) agak kecewa karena plot dan plan adek-adeknya kacau abis. Jadi berasa gak ada esensinya sih diklatnya. Tapi walaupun begitu, aku pribadi akan selalu berharap Joer-V kelak akan jadi lebih baik, lebih maju daripada jamanku ^^

Sukses buat Joer-V, bahkan sekarang ada blognya Joer-V lhoo, semangat buat kalian calon-calon penerus generasi Jurnalistik Lima ^^

Really love you, Jurnalistik Lima, for making me a better people :)